Halaman

Jumat, 08 Juni 2012

Alkohol


BAB IX
ALKOHOL

A. Nama Lain, Sifat dan Kegunaan

Nama lain :  etil alkohol : C2H5OH; grain alkohol; alkohol
Sifat – sifat : berbentuk cairan, berbau khas, berat jenis pada 150C : 0,7937, Titik didih pada tekanan 76 mm hg : 78,320C, larut dalam air, panas pembakaran : 328 kkal.
Kegunaan etanol :
1.      Pelarut
2.      Untuk membuat asetat dehide, eter, glikol, etil asetat, khloral
Fermentasi etanol terjadi pada kondisi anaerob dengan menggunakan khamir tertentu yang dapat mengubah glukosa menjadi etanol melalui Embden Meyerhof – Parnas Pathway.
Reaksi pembentukan :   C6H12O6                   2 C2H5OH + CO2
                                                       1 gram                            0,51 gram

B. Produksi Etanol Dari Tetes (Molasse)

Tetes adalah hasil sampingan proses produksi gula dengan kandungan gula 48 – 56 % (sukrosa dan gula reduksi) dan  pH 5,5 – 6,5.
Untuk proses pembuatan etanol perlu perlakuan khusus karena kental, kadar gula tinggi, pH tinggi yang tak sesuai dengan khamir.

Proses :



 
























Konsentrasi gula terlalu tinggi menghambat aktifitas khanier dan alkohol yang dihasilkan menghambat aktifitas khamier, serta waktu fermentasi (inkubasi) lebih lama dan ada gula yang tidak terkonversi sehingga menjadi tidak ekonomis.
Sebagai sumber N  tergantung jenis khamir, contohnya : amonia / garam amonium / asam amino / peptida/pepton / nitrat / urea.
Lama fermentasi tergantung komposisi tetes, konsentrasi gula, suhu fermentasi.
Laju pembentukan CO2 pada saat fermentasi (inkubasi) 160 kg/ton liter
Khamir yang diunakan adalah Saccharomyces cerevisiae karena daya konversi gula menjadi alkohol tinggi karena mempunyai enzim zimase & invertase.

Reaksi : 1)            Inversi : C12 H22 O11 + H2O                     C6H12O6 + C6H12O6
                                                     Sukrosa           invertase    glukosa     fruktosa
                                                              
2)            Fermentasi : C6H12O6                                   2 C2H5OH + 2 CO2
                                                      zimase

C. Produksi Etanol dari Onggok (Bioetanol)

Onggok            : hasil sampingan pengolahan ubi kayu yang mengandung pati / karbohidrat 65 % & serat kasar 8 %
Starter               : Saccharomyces cereviceae var ellipsvides atau Schizosaccharomyces sp.
Perbandingan :
Karakteristik
Saccharomyces cereviceae
Schizocacharomyces sp.
Rendemen etanol
14,17 % (b/b)
21,33 % (b/b)
Konsentrasi substrat
9% TSS (pH 4,48)
7% TSS (pH 4,40)
Efisiensi pemanfaatan substrat
7,06%
87,73%
Kadar air
0,165% (v/v)
1,635% (v/v)

Kesimpulan :
Schizosaccharomyces sp lebih baik dibanding S. cerensiae dalam menghasilkan etanol dari onggok.

Proses          :


 






































Tidak ada komentar:

Posting Komentar